Rabu, 26 Oktober 2011

Rasulullah SAW Bukan Penyair

"Dan Kami tidak Mengajarkan Syair Kepadanya (Muhammad)
dan bersyair itu tidaklah layak baginya,
Al Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan"
(Qs: Yaasiin : 69)

Rasulullah SAW adalah seorang yang tidak memiliki kemampuan dalam bidang sastra, sama sekali tidak pernah menekuni bidang sastra, serta tidak pernah berada dalam bimbingan seorang sastrawan. Rasulullah SAW juga bukan seorang yang berdaya khayal tinggi sehingga mampu mengisi pikiran-pikiran manusia dengan kisah-kisah menarik yang beliau sajikan. beliau datang dengan membawa risalah yang agung dan menjadi penyampai berita dari langit.
Rasulullah SAW bukanlah penyair yang berimajinasi tinggi. Beliau adalah seorang nabi yang makshum. Olah karena itu, setiap peryataannya adalah petunjuk kehidupan dan setiap perbuatannya adalah sunnah. Sebab, beliau datang untuk memperbaiki kondisi jiwa manusia, bukan untuk mencaci maki dan dan mempermainkan perasaan ( sebagaimana yang sering dilakukan oleh para penyair).
Beliau tidak memiliki waktu untuk membangun sebuah akar pemikiran dan kekacauan dalam masyarakat. Kedatangannya -Dengan Izin Allah SWT- bertujuan memperbaiki kondisi manusia; "menjadikan manusia sebagai manusia". Inilah jiwa dari perjalanan hidupnya. Kesungguhan adalah metode yang digunakan, kebenaran adalah tujuannya dan kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat adalah harapannya.
Rasulullah SAW bukanlah seorang penyair, sebab syair tidak didasari oleh fakta dan tidak memiliki dasar yang kuat. Syair hanyalah khayalan seorang penyair dan tidak menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan fakta. Lagipula, Allah SWT menjaga Rasul-Nya dari perilaku yang demikian.
Sebagai seorang utusan Allah SWT, Rasulullah Muhammad SAW tidak layak mengucapkan syair, sebab kedatangannya bukan untuk menundukkan manusia dan memberikan pujian kepada para raja dan pembesar, melainkan untuk membersihkan manusia dari noda syirik, menyucikan jiwa manusia dari pengaruh berhalaisme, dan mengajak manusia untuk beriman kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kedatangnnya sangat ditunggu dan tidak dapat ditunda.
Beliau diutus oleh Allah SWT kepada seluruh makhluk dengan membawa sebuah risalah yang seboyannya adalah kalimat, "Laa Ilaaha Illallah Muhammadarrasulullah" (tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah). Dengan demikian, sangat tidak layak jika ada pihak yang ingin menggeser peran risalah Samawi yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan manusia, kemudian menjadikan pemikiran manusia sebagai pedoman dan petunjuk kehidupan sebagai ganti risalah tersebut.
Sesungguhnya risalah yang dibawa Nabi Besar Muhammad SAW lebih indah dibandingkan dengan keindahan syair yang diciptakan manusiadan lebih bagus dibandingkan dengan seluruh hasil karya seni manusia. Sebab, yang dibawa beliau adalah Kitabullah yang memiliki cahaya tak terkalahkan dan mukjizat yang tidak mampu dikalahkan oleh para penyair.

DR. Aidh bin Abdullah Al Qarni